5 Kebocoran Perlindungan Data Pribadi di Indonesia


1. Kebocoran Data Facebook (2021)

  • Kasus: Data pribadi lebih dari 533 juta pengguna Facebook, termasuk informasi pribadi seperti nomor telepon, alamat email, dan tanggal lahir, bocor dan dijual di forum online.
  • Dampak: Kebocoran ini memungkinkan penjahat siber untuk melakukan penipuan, pencurian identitas, dan spam.






2. Kebocoran Data LinkedIn (2022)

  • Kasus: Data pribadi lebih dari 700 juta pengguna LinkedIn, termasuk informasi profesional seperti nama, email, nomor telepon, dan riwayat pekerjaan, bocor dan dijual di forum online.
  • Dampak: Kebocoran ini memungkinkan penjahat siber untuk melakukan phishing, spear phishing, dan penawaran pekerjaan palsu.








3. Kebocoran Data Tokopedia (2020)

  • Kasus: Data pribadi 91 juta pengguna Tokopedia, termasuk informasi pribadi seperti nama, email, nomor telepon, dan alamat, bocor dan dijual di forum online.
  • Dampak: Kebocoran ini memungkinkan penjahat siber untuk melakukan penipuan, pencurian identitas, dan spam.







4. Kebocoran Data BPJS Kesehatan (2021)

  • Kasus: Data pribadi 279 juta peserta BPJS Kesehatan, termasuk informasi pribadi seperti nama, NIK, alamat, dan riwayat kesehatan, bocor dan dijual di forum online.
  • Dampak: Kebocoran ini memungkinkan penjahat siber untuk melakukan penipuan, pencurian identitas, dan penyalahgunaan data kesehatan.








5. Kebocoran Data KPU (2023)

  • Kasus: Data pribadi 105 juta data pemilih KPU, termasuk informasi pribadi seperti NIK, nama, alamat, dan nomor telepon, bocor dan dijual di forum online.
  • Dampak: Kebocoran ini memungkinkan penjahat siber untuk melakukan penipuan, pencurian identitas, dan manipulasi data pemilih.



Nama : Akbar Kurnia Aderson (C1D122014)

Mata Kuliah : Cyber Security Management
Dosen Pengampu : Bambang Purnomo, S.E, M.M

Program Studi : Bisnis Digital

Fakultas : Ekonomi dan Bisnis

Universitas : Universitas Jambi


 

Posting Komentar

Post a Comment (0)

Lebih baru Lebih lama