1. Kebocoran Data Facebook (2021)
- Kasus: Data pribadi lebih dari 533 juta pengguna Facebook, termasuk informasi pribadi seperti nomor telepon, alamat email, dan tanggal lahir, bocor dan dijual di forum online.
- Dampak: Kebocoran ini memungkinkan penjahat siber untuk melakukan penipuan, pencurian identitas, dan spam.
2. Kebocoran Data LinkedIn (2022)
- Kasus: Data pribadi lebih dari 700 juta pengguna LinkedIn, termasuk informasi profesional seperti nama, email, nomor telepon, dan riwayat pekerjaan, bocor dan dijual di forum online.
- Dampak: Kebocoran ini memungkinkan penjahat siber untuk melakukan phishing, spear phishing, dan penawaran pekerjaan palsu.
3. Kebocoran Data Tokopedia (2020)
- Kasus: Data pribadi 91 juta pengguna Tokopedia, termasuk informasi pribadi seperti nama, email, nomor telepon, dan alamat, bocor dan dijual di forum online.
- Dampak: Kebocoran ini memungkinkan penjahat siber untuk melakukan penipuan, pencurian identitas, dan spam.
4. Kebocoran Data BPJS Kesehatan (2021)
- Kasus: Data pribadi 279 juta peserta BPJS Kesehatan, termasuk informasi pribadi seperti nama, NIK, alamat, dan riwayat kesehatan, bocor dan dijual di forum online.
- Dampak: Kebocoran ini memungkinkan penjahat siber untuk melakukan penipuan, pencurian identitas, dan penyalahgunaan data kesehatan.
5. Kebocoran Data KPU (2023)
- Kasus: Data pribadi 105 juta data pemilih KPU, termasuk informasi pribadi seperti NIK, nama, alamat, dan nomor telepon, bocor dan dijual di forum online.
- Dampak: Kebocoran ini memungkinkan penjahat siber untuk melakukan penipuan, pencurian identitas, dan manipulasi data pemilih.
Posting Komentar